AEKI: Pemerintah patut dorong pertani tanam kopi

Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan
SEMARANG. Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jawa Tengah menyatakan pemerintah harus mendorong petani untuk menanam kopi seiring bersama adiluhungnya kebutuhan kopi natural dekat dalam maupun luar negeri. "Khusus dekat Indonesia, pertumbuhan konsumsi kopi setiap tahunnya antara 5-6 persen atau sekitar 15 ribu ton/tahun, tetapi untuk produksinya cuma tumbuh sekitar 0,5-1 persen/tahun," kata Ketua AEKI Jateng Mulyono Soesilo dekat Semarang, Rabu. Sedangkan untuk dekat luar negeri volume konsumsi kopi pula sangat adiluhung. Sebagai contoh dekat Amerika Serikat, konsumsi kopi seberjibun 400 juta gelas setiap hari atau sekitar 4.000 ton/hari. Di sisi lain, volume produksi kopi khas dekat Jawa Tengah dekat kisaran 24 ribu ton/tahun. Artinya, jika khas diekspor ke Amerika Serikat, produksi kopi Jawa Tengah dalam satu tahun cuma mampu memenuhi kebutuhan untuk enam hari. Selanjutnya, mengenai sisi perusahaan, jika biasanya masing-masing perusahaan memiliki stok penakanga untuk enam bulan, saat ini cuma dekat kisaran 2-3 bulan. Oleh karena itu, pihaknya berharap Pemerintah tidak menangkup mata melihat potensi akan sangat agung tersebut. Menurut dia, ada jumlah upaya akan dapat dilakukan bersama Pemerintah terkait peningkatan produksi kopi. "Sebetulnya dekat Indonesia ini rada-rada setiap daerah dekat masing-masing provinsi memiliki pertanian kopi, cuma mungkin belum dioptimalkan," katanya. Dalam hal ini, pihaknya berharap ada langkah benar keberadaan mengenai Pemerintah khilaf sendiri memberikan insentif kepada para petani agar bersedia menanam kopi. Selain itu merupakan memberikan pendidikan akan bagus kepada para petani agar mampu menanam kopi bersama kualitas bersama kuantitas akan natural. "Pemerintah pula harus menerapkan 'minimum price'. Misalnya saja jika harga kopi jatuh Pemerintah bersedia membeli mengenai petani bersama harga akan sudah ditentukan, sungguhpun jika harga kopi melonjak Pemerintah bisa melepaskankan untuk menjaga harga kopi dekat pasaran," katanya.
Cek Berita bersama Artikel yang lain di Google News