Serge Gnabry Puji Semangat 'Gila' Bayern Munich

Serge Gnabry Puji Semangat 'Gila' Bayern Munich Serge Gnabry Puji Semangat 'Gila' Bayern Munich

Serge Gnabry memuji semangat "gila" tim Bayern Munich selepas mengalahkan Paris Saint-Germain 1-0 hadapan final Liga Champions, Senin (24/8) dini hari WIB.

Setelah Gnabry mencetak dua gol ekstra dalam kemenangan semi-final Bayern atas Olympique Lyon, Kingsley Coman kemudian merupakan pahlawan karena gol sundulan kepalanya dempet babak kedua mengantarkan tim Bundesliga Jerman itu merupakan kampiun Eropa sekaligus memastikan raihan treble winners dari musim 2019/20.

Skuad besutan Hansi Flick itu selaku tim terpenting dalam sejarah Liga Champions yang memenangkan setiap pertandingan menuju jenjang juara selanjutnya selaku yang terpenting dalam mencatatkan 11 kemenangan secara beruntun antara kompetisi ini.

Gnabry memuji kerja keras timnya sesantak mencapai hal yang membanggakan itu.

"Memenangkan trofi atas hari ini ialah hal tersaling menolong bahwa bisa terjadi atas kami. Kami bekerja sangat keras bersama atas akhirnya dalam tim tersaling menolong dempet Eropa," ujar Gnabry kepada BT Sport.

"Ini adalah final. Paris ada atas keinginan menjumpai menang selanjutnya begitu pula kami. Tidak ada yang buat menyerah atas mudah, tapi kami terkabul lolos."

"Ketika kedudukan masih 0-0, itu akan selintas terbuka buat kami. Tentu saja, mereka memegang peluang. Untungnya, mereka tidak mencetak gol dan untungnya, kami bisa mencetak gol."

"Selalu dikatakan bahwa semangat tim ini gila. Kami selalu berjuang untuk satu sama lain bersama kami memiliki ikatan yang awet. Semoga kami bisa membangunnya bersama menang lebih berlipat-lipat lagi."

Gnabry kelak berkomentar tentang Coman.

"Ia penuh membantu kami. Ia masuk atas satu lawan satu, kami mengerti itu bagi sulit untuk lawan. Bagi dia, mencetak gol setelah absen efek cedera dalam kira-kira pertandingan atas kembali ke tim, itu adalah luar biasa,' ujar Gnabry lagi.

Bayern melaksbocahan PSG rusak mencetak gol antara pertandingan Liga Champions demi perdana kalinya sejak April 2016, beserta kiper Manuel Neuar melakukan sejumlah penyelamatan kunci. Kiper asal Jerman itu menolak dianggap jadi pahlawan dan mengakui kalau timnya layak berjuang binasa-matian demi mengamankan raihan gelar.

"Saya menguasai pertandingan yang hebat, tapi saya tidak menyebut itu demi pertandingan terbaik ekstra dalam karier saya," ujar Neuer kepada TF1.

"Kami mengerti kami bermain lawan tim yang sangat bagus. Kami ebrjuang menurut menciptakan peluang dan membangun serangan, tapi kami tidak mengerti apa yang diharapkan secara taktik lawan tim ini."

Siapa No 9 Tersuka membantu Di Dunia?

Terima kasih telah memberikan vote.

Siapa No 9 Tertidak marah Di Dunia?